Indosat Indosat Indosat

Penolakan ODOL Bikin Harga Bahan Pokok Melejit

Indosat

1: Penolakan ODOL – Dampak Penolakan ODOL Terhadap Harga Bahan Pokok di Pandeglang

Serang Update Penolakan ODOL Penolakan terhadap aturan Over Dimension Overloading (ODOL) oleh para sopir truk di Kabupaten Pandeglang telah menyebabkan kenaikan harga bahan pokok di pasar-pasar tradisional setempat. Dampak terbesar dirasakan pada komoditas sayur mayur dan cabai, di mana pasokan dari daerah penghasil menjadi tersendat.

Seorang pedagang di Pasar Pandeglang, Aas, menyebutkan bahwa harga kol melonjak dari Rp 70 ribu menjadi Rp 150 ribu per kilogram. Komoditas lain seperti daun bawang dan seledri juga mengalami kenaikan signifikan, masing-masing naik hingga tujuh kali lipat.

Indosat

Kenaikan harga ini disebabkan oleh pembatasan muatan truk yang diatur dalam regulasi ODOL, yang membuat pengiriman barang menjadi dua kali lipat biaya karena kapasitas angkut truk berkurang.

“Demo sopir truk terkait ODOL masih berlanjut dan membuat distribusi semakin terganggu,” ujarnya.

Warga setempat mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok dan berharap pemerintah segera mengambil langkah agar situasi kembali stabil.


2: Feature – Sopir Truk Tolak ODOL, Harga Bahan Pokok di Pandeglang Meroket

Seorang pedagang sayur bernama Aas menceritakan bagaimana harga kol yang biasanya Rp 70 ribu kini membumbung hingga Rp 150 ribu per kilogram. Daun bawang, seledri, hingga cabai rawit hijau mengalami kenaikan harga dua hingga tujuh kali lipat. “Barang sebenarnya ada, tapi pengirimannya yang jadi masalah,” kata Aas.

Kebijakan ODOL membatasi jumlah muatan truk sehingga sopir melakukan aksi mogok kerja. Akibatnya, pasokan sayur dan cabai dari daerah penghasil ke pasar menjadi tersendat. Untuk memastikan barang tetap sampai, pengiriman kini banyak menggunakan bus yang jelas bukan moda angkut ideal dan membuat ongkos semakin mahal.

Masyarakat pun merasa berat dengan kenaikan harga ini. Eneng, salah satu warga, mengaku kaget saat mendapati harga bahan pokok melonjak drastis. “Saya harap pemerintah segera mengatasi ini agar harga kembali normal,” ujarnya.

Penolakan ODOL
Penolakan ODOL

Baca Juga: KAI Berikan Diskon Selama Libur Sekolah 30 Persen

3: Penolakan ODOL– Regulasi ODOL dan Dampaknya pada Harga Bahan Pokok: Keseimbangan Antara Keselamatan dan Ekonomi

Penolakan sopir truk terhadap regulasi Over Dimension Overloading (ODOL) memicu lonjakan harga bahan pokok di Kabupaten Pandeglang. Kenaikan harga cabai, sayur mayur, hingga beberapa komoditas lainnya tidak lepas dari terganggunya distribusi barang akibat pembatasan muatan truk.

Aturan ODOL bertujuan meningkatkan keselamatan jalan dengan membatasi berat dan dimensi kendaraan pengangkut barang. Namun, di sisi lain, kebijakan ini menimbulkan konsekuensi ekonomi jangka pendek yang cukup signifikan, khususnya pada sektor distribusi pangan.

Sopir truk yang seharusnya mengangkut 4 ton kini hanya bisa membawa 2 ton. Ongkos kirim meningkat karena harus dua kali angkut, sehingga biaya tersebut berimbas pada harga jual bahan pokok di pasar.

Pemerintah perlu segera melakukan dialog dengan sopir truk dan pelaku usaha agar regulasi ODOL bisa berjalan tanpa mengorbankan pasokan bahan pokok dan daya beli masyarakat.

Indosat